Resensi Buku: Totok Jumantoro Kamus Ilmu Hadis
![]() |
Kamus Ilmu Hadis |
Resensi Buku: Totok Jumantoro Kamus Ilmu Hadis
Detail Buku
Judul
Penulis
Bahasa Asli
Penerbit
Tahun Terbit
ISBN
Jumlah Halaman
Genre
Struktur dan Isi Buku
- Definisi Istilah: Penjelasan singkat dan padat mengenai istilah-istilah dalam ilmu hadis
- Klasifikasi Hadis: Informasi mengenai berbagai jenis hadis berdasarkan sanad dan matan.
- Metodologi: Penjelasan tentang metode kritik hadis dan ilmu rijal.
- Referensi: Rujukan ke sumber-sumber klasik dan kontemporer dalam studi hadis.
- Contoh Aplikasi: Setiap istilah disertai contoh konkret dari teks hadis atau penerapannya dalam studi hadis klasik, sehingga pembaca dapat memahami konteks penggunaannya secara langsung.
- Penyesuaian dengan Kurikulum Akademik: Buku ini disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan mahasiswa di perguruan tinggi Islam, menjadikannya selaras dengan kurikulum ilmu hadis di berbagai lembaga pendidikan.
- Bahasa yang Aksesibel: Meski membahas topik akademik, bahasa yang digunakan tetap mudah dipahami oleh pemula tanpa mengorbankan kedalaman konten.
- Indeks Tematik: Selain penyusunan alfabetis, buku ini juga dilengkapi indeks tematik untuk mempermudah pencarian istilah berdasarkan kategori keilmuan tertentu.
Kekuatan Buku
Salah satu kekuatan utama buku ini adalah penyajiannya yang sistematis dan mudah dipahami. Dengan pendekatan alfabetis, pembaca dapat dengan cepat menemukan istilah yang dicari. Selain itu, penjelasan yang disajikan cukup mendalam untuk memberikan pemahaman yang komprehensif.Buku ini juga berhasil menjembatani kesenjangan antara literatur klasik dan kebutuhan pembaca modern. Dengan bahasa yang lugas, buku ini dapat diakses oleh berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga masyarakat umum. Salah satu kekuatan utama buku Kamus Ilmu Hadis karya Totok Jumantoro adalah penyajiannya yang sistematis dan mudah dipahami. Dengan pendekatan alfabetis, pembaca dapat dengan cepat menemukan istilah yang dicari. Selain itu, penjelasan yang disajikan cukup mendalam untuk memberikan pemahaman yang komprehensif.
Buku ini juga berhasil menjembatani kesenjangan antara literatur klasik dan kebutuhan pembaca modern. Dengan bahasa yang lugas, buku ini dapat diakses oleh berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga masyarakat umum.
Lebih dari sekadar kamus, Kamus Ilmu Hadis juga berfungsi sebagai panduan praktis dalam memahami ilmu hadis. Penulis menyertakan referensi ke sumber-sumber klasik dan kontemporer, memberikan konteks yang lebih luas bagi pembaca. Hal ini memungkinkan pembaca untuk tidak hanya memahami definisi istilah, tetapi juga melihat bagaimana istilah tersebut digunakan dalam berbagai konteks ilmiah dan praktis.
Pengaruh dan Legasi
Sejak diterbitkan, Kamus Ilmu Hadis telah menjadi referensi penting dalam studi ilmu hadis di Indonesia. Buku ini sering digunakan sebagai bahan ajar di berbagai perguruan tinggi dan pesantren. Selain itu, buku ini juga membantu meningkatkan literasi keagamaan masyarakat dengan menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami.Tidak hanya di lingkungan akademik, Kamus Ilmu Hadis karya Totok Jumantoro juga mendapatkan tempat di kalangan praktisi dakwah dan pengajar agama di komunitas-komunitas lokal. Banyak ustaz, dai, hingga guru madrasah yang menjadikannya sebagai panduan dalam menjelaskan istilah hadis secara lebih bertanggung jawab dan kontekstual. Dengan cakupan istilah yang luas dan pendekatan ilmiah yang tetap komunikatif, buku ini telah berhasil menjangkau spektrum pembaca yang luas dan berkontribusi pada penguatan pemahaman keislaman yang berbasis ilmu.
![]() |
Totok Jumantoro |
Kritik terhadap Buku
Meskipun memiliki banyak kelebihan, buku ini tidak lepas dari kritik. Beberapa pembaca mengharapkan adanya penambahan contoh-contoh konkret untuk memperjelas definisi istilah. Selain itu, pembaruan terhadap edisi terbaru dengan memasukkan perkembangan terbaru dalam studi hadis akan sangat bermanfaat.
Kritik lainnya datang dari kalangan akademisi yang menginginkan penambahan indeks tematik atau daftar istilah berdasarkan kategori, seperti istilah yang berkaitan dengan sanad, matan, atau ilmu rijal. Dengan adanya sistem kategorisasi tambahan tersebut, pembaca tidak hanya dapat mencari berdasarkan abjad, tetapi juga berdasarkan tema yang sedang dipelajari. Hal ini diyakini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan Kamus Ilmu Hadis dalam konteks penelitian dan pembelajaran yang lebih terfokus.
Perbandingan dengan Buku Sejenis
Dibandingkan dengan kamus-kamus hadis lainnya, seperti Mu'jam Musthalah al-Hadith karya Mahmud Tahhan, buku ini memiliki keunggulan dalam penyajian yang lebih ringkas dan praktis. Namun, untuk studi yang lebih mendalam, pembaca mungkin perlu merujuk ke literatur tambahan.
Kamus Ilmu Hadis karya Totok Jumantoro juga lebih berfokus pada kemudahan aksesibilitas bagi pembaca umum dan mahasiswa yang baru memulai studi hadis. Sementara itu, kamus seperti Mu'jam Musthalah al-Hadith karya Mahmud Tahhan memberikan pembahasan yang lebih rinci dan akademis, yang mungkin lebih cocok untuk para peneliti atau mereka yang sudah memiliki pemahaman dasar yang kuat. Oleh karena itu, meskipun buku Totok Jumantoro lebih ringkas, ia tetap dapat melengkapi sumber-sumber lain yang lebih mendalam dengan memberikan penjelasan yang lebih langsung dan mudah dipahami.
Kamus Hadis dan Kamus Hadits
Istilah "kamus hadis" dan "kamus hadits" sering digunakan secara bergantian. Namun, perlu dicatat bahwa "hadis" adalah ejaan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sementara "hadits" lebih mendekati transliterasi dari bahasa Arab. Dalam konteks ini, Kamus Ilmu Hadis menggunakan ejaan yang sesuai dengan standar bahasa Indonesia.Hadist tentang Menuntut Ilmu
Salah satu hadis yang sering dikutip mengenai pentingnya menuntut ilmu adalah:
"Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menekankan bahwa mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu Muslim, tanpa memandang gender atau status sosial.
Hadis Menuntut Ilmu
Hadis lain yang relevan adalah:
"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa usaha dalam mencari ilmu memiliki ganjaran spiritual yang besar.
Hadist Mencari Ilmu
Dalam konteks mencari ilmu, hadis berikut juga sering dijadikan motivasi:
"Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina." (HR. Al-Baihaqi)
Hadis ini mengajarkan bahwa pencarian ilmu tidak mengenal batas geografis dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Penilaian Akhir
Secara keseluruhan, Kamus Ilmu Hadis karya Totok Jumantoro adalah sumber referensi yang sangat berguna bagi siapa saja yang ingin memahami ilmu hadis. Dengan penyajian yang sistematis dan bahasa yang mudah dipahami, buku ini layak dimiliki oleh mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum yang tertarik dengan studi hadis. Meskipun ada beberapa aspek yang dapat ditingkatkan, kontribusi buku ini dalam memperkaya literatur ilmu hadis di Indonesia tidak dapat disangkal.Buku ini juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan studi hadis di Indonesia, khususnya dalam menghadirkan sebuah sumber yang mudah diakses untuk memahami kompleksitas ilmu hadis. Dengan menyediakan definisi yang jelas dan referensi yang lengkap, Kamus Ilmu Hadis ini menjadi jembatan penting antara dunia klasik ilmu hadis dengan kebutuhan kontemporer. Bagi siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang hadis, buku ini akan selalu menjadi alat yang sangat berguna dan dapat diandalkan, memberikan landasan yang kuat bagi studi lebih lanjut di bidang ini.
Setelah membaca buku ini, biasanya orang juga mencari hal-hal berikut: 1000 Hadits Pendek, Hadits Online, Aplikasi hadits online, Ensiklopedi Hadits, Hadits Tazkia, Cari Hadits.
Kemudian, beberapa dari mereka juga memiliki pertanyaan berikut:
- Apa saja istilah dalam ilmu hadis?
- Apa arti hadis dalam kamus bahasa Indonesia?
- Apa saja macam-macam ilmu hadis?
- Apa yang dimaksud dengan istilah isnad dalam ilmu hadis?
- Apa saja 5 klasifikasi hadits?
- Tingkatan hadits ada berapa?
- Apa saja 4 jenis Hadits?
- Apa itu ta dil?
- Apa saja tiga bentuk Hadits?
0Comments