Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali
![]() |
Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah |
Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali
Sebelum Membeli, Sebaiknya Baca Terlebih Dahulu Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali oleh Legaproblema.com - Apakah amal kita bisa rusak meskipun sudah dikerjakan dengan niat yang baik? Dalam Buku Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali, kita diajak memahami bagaimana ibadah yang terlihat sempurna di luar bisa jadi tak bernilai karena adanya perusak amal yang tersembunyi. Buku ini menjadi panduan penting bagi siapa saja yang ingin menjaga kualitas ibadah agar tidak sia-sia.
Rincian Buku
Penulis
Bahasa Asli
Terjemahan
Penerbit
ISBN
Jumlah Halaman
Genre
Struktur dan Isi Buku
Buku ini terdiri dari beberapa bab utama yang disusun sistematis:
Kufur, Syirik, Murtad, dan Nifaq
Poin ini menjadi dasar utama perusak amal karena secara teologis, semua bentuk pengingkaran terhadap keimanan menghapus seluruh amal. Buku ini membahas dalil dari Al-Qur'an dan hadis mengenai bahayanya empat hal tersebut dan dampaknya terhadap amalan kebaikan.-
Riya’
Amal yang seolah dilakukan karena Allah namun disertai niat untuk dilihat manusia menjadi perusak amal dari dalam. Penulis mengutip banyak peringatan dari para sahabat dan ulama salaf mengenai bahayanya riya’ sebagai penyakit hati yang tersembunyi namun destruktif. -
Mendustakan Takdir
Keyakinan kepada takdir adalah bagian dari rukun iman. Mendustakannya bukan hanya kesalahan teologis, tapi juga menunjukkan kurangnya adab terhadap ketetapan Allah. Buku ini membahas pernyataan para ulama mengenai batas-batas diskusi tentang takdir. -
Meninggalkan Shalat Ashar
Salah satu ibadah yang disebut secara spesifik sebagai waktu yang dijaga malaikat. Penulis membahas hadis-hadis sahih yang menunjukkan betapa meninggalkan shalat Ashar bisa menjadi penyebab hangusnya amal. -
Melakukan Bid’ah dalam Agama
Penulis dengan tegas menjelaskan bahwa menambahkan sesuatu ke dalam agama yang tidak memiliki dasar dari Nabi SAW adalah bentuk penolakan terhadap kesempurnaan Islam. Bid’ah disebut sebagai "penyumbat" amal-amal shalih. -
Durhaka kepada Orang Tua
Dalam Islam, kedudukan berbakti kepada orang tua sangat tinggi. Buku ini menekankan bagaimana durhaka—baik secara fisik maupun emosional—dapat menjadi penyebab terhapusnya pahala amal, sekaligus membawa murka Allah. -
Perkataan Dusta dan Palsu
Dusta bukan hanya masalah akhlak, tetapi juga bisa menjadi jalan ke arah kemunafikan. Penulis menghubungkan praktik berdusta dengan dampaknya terhadap keikhlasan dalam amal serta kerusakan sosial.
Kekuatan Buku Ini
Apa yang membuat buku ini menonjol di antara buku-buku sejenis? Salah satu keunggulannya adalah pendekatan dalil-dalil shahih yang digunakan secara konsisten. Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali" juga ditulis dengan gaya bahasa lugas namun ilmiah, menjadikannya mudah dicerna oleh awam maupun pelajar agama. Buku ini juga kaya dengan kutipan dari Al-Qur'an dan Hadits shahih yang memberikan landasan kuat dalam pemahaman:
-
Pendekatan Salafus Shalih yang Konsisten
Buku ini bukan hanya menjelaskan perusak amal, tetapi juga menyertakan pendapat para sahabat dan ulama generasi awal (salaf) yang dikenal lurus dalam pemahaman agama. Hal ini memberi bobot legitimasi historis dan orisinalitas pada tiap argumentasi. -
Struktur Tematik yang Jelas dan Sistematis
Penulis mengelompokkan perusak amal dalam kategori yang mudah diikuti—dari aspek akidah (seperti kufur dan syirik), ibadah (seperti meninggalkan shalat), hingga sosial (seperti dusta dan durhaka kepada orang tua), sehingga memudahkan pembaca dalam memahami cakupan bahaya masing-masing. -
Relevansi dengan Kehidupan Muslim Modern
Banyak poin yang sangat aplikatif untuk kehidupan sehari-hari umat Islam masa kini, seperti riya’ dalam sosial media, dusta dalam komunikasi, dan bid’ah yang tersebar melalui tren ibadah baru tanpa dasar syar’i. -
Bahasa Tegas tapi Edukatif
Meskipun membahas tema berat dan sensitif, penulis tetap menjaga gaya bahasa yang edukatif, tidak menghakimi, serta mengajak pembaca untuk merenung dan memperbaiki diri—bukan sekadar merasa bersalah. Berbasis Dalil Al-Qur’an dan Sunnah Otentik
Setiap pembahasan perusak amal disusun dengan merujuk langsung pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis sahih. Ini menunjukkan kekuatan metodologis yang berbasis pada sumber primer Islam.
Pengaruh dan Legasi
Buku ini telah memberikan pengaruh besar dalam dunia literasi Islam modern, khususnya di kalangan penuntut ilmu dan komunitas kajian sunnah. Banyak pengkaji Islam menggunakan "Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali" sebagai referensi utama untuk menjelaskan tentang penyakit hati dan penyebab rusaknya amal. Selain itu, buku ini mendorong lahirnya karya-karya sejenis yang lebih fokus pada tazkiyatun nafs (penyucian jiwa).
![]() |
Salim bin Ied Al Hilali |
Kritik terhadap Buku Ini
Meski sangat berharga, "Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali" tidak lepas dari kritik. Beberapa pembaca merasa bahwa buku ini terlalu fokus pada aspek hukuman dan ancaman, sehingga terasa kurang menyentuh sisi kasih sayang dan rahmat Allah. Di sisi lain, ada yang berharap agar contoh-contoh kasus lebih diperbanyak agar lebih aplikatif.
Perbandingan dengan Buku Serupa
Jika dibandingkan dengan "Penyakit Hati dan Obatnya" karya Ibnul Qayyim, buku ini lebih ringkas dan praktis. Sementara Ibnul Qayyim menyajikan uraian filosofis dan panjang lebar, "Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali" menyajikan poin-poin padat yang langsung mengena. Ini membuatnya cocok bagi pembaca yang baru mulai mendalami tema ini.
Perusak Amal Ibadah
Bagaimana mungkin amal ibadah bisa rusak padahal kita sudah melakukannya dengan tekun? Topik ini menjadi sentral dalam "Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali". Amal bisa rusak karena riya, niat yang tidak murni karena Allah, hingga melakukan ibadah yang tidak sesuai tuntunan Nabi.
Perusak Amal Kebaikan
Sering kali kita menyangka bahwa amal kebaikan seperti sedekah dan membantu sesama pasti diterima. Namun, sebagaimana dijelaskan dalam "Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali", perasaan ujub dan bangga diri justru menjadi perusak amal kebaikan yang paling halus namun berbahaya. Dalam QS Al-Kahfi:103-104 disebutkan bahwa ada manusia yang amalnya sia-sia padahal mereka merasa berbuat baik.
Perusak Amalan Puasa
Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Buku ini menjelaskan bahwa ghibah, berkata kotor, dan marah dapat merusak pahala puasa. Dalam "Resensi Buku: Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali", kita diberi panduan tentang bagaimana menjaga lisan dan hati saat berpuasa agar amalan kita tetap utuh hingga diterima oleh Allah SWT.
Putusan Akhir
Perusak-Perusak Amal Berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Salim bin Ied Al Hilali merupakan karya penting yang memberikan kita panduan nyata dalam menjaga kualitas ibadah. Bagi siapa saja yang serius dalam menapaki jalan keikhlasan dan ingin memastikan amal tidak sia-sia, buku ini adalah bacaan wajib yang patut diulang dan direnungi.Setelah membaca buku ini, biasanya orang juga mencari hal-hal berikut: 6 perkara yang Merusak Amal, Dalil hasad dalam Al qur an, Amal yang tertolak, 3 syarat amalan diterima, Syirik al- manhaj, Syarat ibadah diterima.
Kemudian, beberapa dari mereka juga memiliki pertanyaan berikut:
- Apa saja yang merusak amal?
- Apa yang dikatakan dalam Al-Quran tentang amal?
- Apa saja sikap yang dapat merusak amalan seseorang?
- Apa penyebab rusaknya amal?
- Apa saja contoh amal buruk?
- Apa saja yang bisa menggugurkan pahala?
- Amal apakah yang paling disukai oleh Allah?
- Apa yang harus dihindari dalam niat ibadah agar tidak merusak amal?
0Comments