Resensi Buku: Nama dan Kata dalam Alquran Ali Audah
![]() |
Nama dan Kata dalam Alquran |
Resensi Buku: Nama dan Kata dalam Alquran Ali Audah
Sebelum Membeli, Sebaiknya Baca Terlebih Dahulu Resensi Buku: Nama dan Kata dalam Alquran Ali Audah oleh Legaproblema.com - Apa sebenarnya makna tersembunyi di balik setiap nama dan kata dalam Al-Qur'an? Buku Nama dan Kata dalam Alquran karya Ali Audah mengajak kita untuk menjelajah bukan hanya bunyi dan struktur kata, tetapi juga lapisan-lapisan makna yang melingkupinya. Dalam konteks masyarakat modern yang kerap terasing dari bahasa wahyu, buku ini hadir sebagai jembatan penghubung antara teks suci dengan pemahaman manusia masa kini.
Kita sering kali membaca ayat tanpa merenungi bahwa setiap kata memiliki sejarah, akar bahasa, dan nuansa spiritual yang luas. Buku ini menjadi penuntun untuk menggali lebih dalam lagi, memunculkan kembali kekayaan bahasa Al-Qur'an ke permukaan, dan menunjukkan bagaimana tiap nama serta kata bukan hanya simbol linguistik, melainkan juga pintu menuju pemahaman ilahiah.
Detail Buku
Penulis
Bahasa Asli
Penerbit
ISBN
Jumlah Halaman
Genre
Ali Audah dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia penerjemahan dan kajian Islam di Indonesia. Dalam buku ini, ia mempersembahkan pendekatan linguistik yang dikombinasikan dengan tafsir klasik dan modern.
Struktur dan Isi Buku
Buku Nama dan Kata dalam Alquran karya Ali Audah adalah karya monumental yang tidak hanya memuat penjelasan linguistik tetapi juga komparasi naratif tokoh-tokoh penting dalam Alquran dengan sumber-sumber keagamaan lain seperti Bibel dan cerita-cerita klasik Timur Tengah. Dengan pendekatan filologis dan historis, buku ini menjelajahi sisi manusiawi, naratif, dan semantik dari ayat-ayat Alquran.
Berikut adalah poin paling penting dalam struktur isi buku ini:
-
Adam dalam Perspektif Qur'an, Bibel, dan Cerita Lama
Buku ini membuka diskusi dengan membahas tokoh Nabi Adam dari berbagai sudut: kisah penciptaan, dosa pertama, serta bagaimana kisahnya dimaknai dalam tradisi Qur'ani, Injil, dan cerita rakyat kuno. -
Ibrahim dan Jejak Monoteisme di Timur Tengah
Bab Ibrahim menjadi sorotan utama karena memuat kisah lengkap: asal-usul, pengembaraannya ke Mesir, perkawinannya dengan Hajar, pembangunan Ka'bah bersama Ismail, hingga kontroversi tentang siapa yang disembelih dalam peristiwa kurban. -
Yusuf dan Dinamika Keluarga Bani Israil
Narasi tentang Nabi Yusuf dijabarkan secara rinci, mulai dari konflik saudara, godaan di istana, hingga pertemuannya kembali dengan keluarganya. Di sini, Ali Audah memperlihatkan keindahan struktur naratif Alquran dan tafsir atas nama-nama yang muncul. -
Musa dan Konfrontasi Besar dengan Firaun
Tokoh Nabi Musa dibahas dalam konteks sejarah Mesir kuno, dimulai dari kelahirannya, pengadopsiannya oleh keluarga kerajaan, hingga konfrontasinya dengan Firaun. Ali Audah menyoroti kekuatan retorika dalam ayat-ayat Musa. -
Ismail dan Fondasi Ka'bah
Bagian ini menyajikan kisah tentang peran Ismail dalam sejarah Islam awal, terutama hubungannya dengan pembangunan Ka'bah dan hubungan spiritual dengan ayahnya, Ibrahim. -
Yusuf: Simbol Ketabahan dan Strategi Politik
Tidak hanya soal kisah cinta dan intrik keluarga, bab Yusuf menyoroti bagaimana seorang nabi muda bertahan di tengah krisis dan menggunakan strategi untuk menyelamatkan bangsanya. Tokoh Zulaikha juga dibahas secara sosiolinguistik. -
Pendekatan Perbandingan: Nama dan Narasi di Antara Kitab Suci
Uniknya, buku ini secara konsisten menyandingkan kisah Qur’ani dengan versi dalam Bibel dan teks-teks klasik, memungkinkan pembaca memahami konteks peradaban dan perubahan semantik yang terjadi pada nama dan kata tertentu dari satu budaya ke budaya lain.
Kekuatan Buku Ini
Kenapa kita harus membaca buku ini dibandingkan buku lain dengan tema serupa? Jawabannya terletak pada pendekatan multidisipliner yang digunakan oleh Ali Audah. Ia tidak hanya memaparkan kata-kata Al-Qur'an, tetapi juga menyisipkan konteks sejarah, sastra, hingga semiotika.
- Kekuatan Bahasa dan Etimologi Qur'ani Ali Audah tidak hanya menyajikan kisah para nabi dan tokoh dalam Alquran, tetapi juga membedah makna dari nama-nama tersebut. Misalnya, ia menjelaskan bahwa kata "Adam" dalam bahasa Ibrani berkaitan dengan "adamah" yang berarti tanah, sekaligus memperkaya makna penciptaan manusia dalam konteks Qurani. Kekuatan ini membuat buku ini relevan tidak hanya bagi pembaca Muslim, tetapi juga akademisi lintas disiplin.
-
Pendekatan Perbandingan Lintas Agama
Salah satu daya tarik utama buku ini adalah keberanian dan ketelitian penulis dalam membandingkan kisah Qur’ani dengan kisah dalam Bibel (Perjanjian Lama dan Baru). Misalnya, kisah Nabi Ibrahim dan peristiwa kurban diurai dari versi Islam dan Kristen, memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai akar-akar naratif semit. -
Konsistensi Akademik dan Kejujuran Intelektual
Ali Audah tidak segan menampilkan berbagai perbedaan tafsir maupun kemungkinan tafsir yang lebih kuat atau lemah secara linguistik. Dalam membahas siapa yang disembelih oleh Ibrahim, misalnya, ia menampilkan pandangan mayoritas ulama sekaligus tafsir-tafsir minoritas dengan penuh respek. -
Kaya Referensi dan Catatan Tambahan
Buku ini tidak sekadar menarasikan ulang ayat-ayat Alquran. Setiap bab dilengkapi dengan catatan kaki, referensi silang ke kitab-kitab tafsir, teks klasik, serta literatur modern. Ini menjadikan buku ini sebagai referensi ilmiah yang layak digunakan oleh mahasiswa, dosen, hingga peneliti Qur’an. -
Humanisasi Tokoh dalam Alquran
Buku ini berhasil menunjukkan sisi manusiawi para nabi. Yusuf digambarkan tidak hanya sebagai nabi yang bijak, tetapi juga seorang anak muda yang tergoda, terfitnah, dan mampu bangkit dengan kehormatan. Musa bukan hanya seorang pemimpin besar, tapi juga manusia yang gelisah, gagap, dan penakut di awal misinya. Ini menambah kedalaman emosional pada setiap narasi. -
Penyajian Kronologis yang Mudah Diikuti
Meskipun buku ini tebal dan sarat informasi, penyajiannya tetap mudah diikuti karena setiap bab disusun berdasarkan urutan sejarah kenabian. Ini membantu pembaca memahami jalannya sejarah dan posisi tokoh dalam konteks yang saling berhubungan.
Pengaruh dan Legasi
Apa yang terjadi setelah sebuah buku dibaca? Apakah sekadar ditutup dan dilupakan, atau justru memicu gelombang pemikiran baru? Dalam kasus Nama dan Kata dalam Alquran, karya ini bukan hanya berhenti sebagai bacaan personal, tapi menjadi warisan intelektual yang memberi pengaruh signifikan, baik dalam kajian Qurani maupun studi
lintas agama di Indonesia.
Buku ini menandai titik penting dalam penyajian kajian Alquran dengan pendekatan filologis dan historis yang akurat namun tetap bernuansa sastra. Di kalangan akademisi, ia sering disebut sebagai salah satu karya referensi utama ketika membahas tokoh-tokoh dalam Alquran secara multidisipliner—menggabungkan ilmu tafsir, sejarah, perbandingan agama, hingga linguistik.
“Buku ini seperti membuka pintu bagi siapa pun yang ingin mengenal Alquran tidak hanya dengan mata iman, tetapi juga dengan mata ilmu.” — pengamat studi Islam, Prof. M. Quraish Shihab (dikutip dalam seminar Bahasa dan Wahyu, 2003)
![]() |
Ali Audah |
Kritik terhadap Buku Ini
Namun, bukan berarti buku ini tanpa cela. Beberapa akademisi mengkritik bahwa pendekatan Ali Audah terlalu berat di sisi etimologi dan kurang menekankan aspek spiritualitas. Bagi pembaca awam, istilah linguistik yang digunakan bisa terasa membingungkan.Selain itu, beberapa contoh yang dipilih oleh penulis dianggap terlalu elitis dan tidak membumi untuk konteks pembaca Indonesia non-akademik. Meskipun begitu, kontribusinya terhadap kajian Al-Qur’an tetap tidak dapat disangkal.
Perbandingan dengan Buku Serupa
Jika dibandingkan dengan buku seperti "Asbabun Nuzul" karya Al-Wahidi atau "The Study Quran" versi Seyyed Hossein Nasr, maka buku Ali Audah menempati posisi unik. Ia tidak berfokus pada sebab turunnya ayat atau tafsir tematik, tetapi lebih pada dinamika kata dan nama.Dalam konteks lokal, buku ini mirip dengan "Tafsir Al-Mishbah" karya Quraish Shihab dalam hal keterkaitan antara kata dan makna, namun tetap berbeda dalam pendekatan metodologis.
Topik Tambahan
Kata Kata Al Qur’an: Lebih dari Sekadar Lafaz
Apakah setiap kata dalam Al-Qur’an hanya sekadar lafaz? Tentu tidak. Buku ini menunjukkan bahwa kata kata Al Qur’an adalah entitas hidup yang menyimpan dimensi makna berlapis. Misalnya, kata "nur" yang bisa berarti cahaya spiritual, wahyu, atau petunjuk.Dengan membaca buku ini, kita jadi lebih sadar bahwa kata dalam Al-Qur’an memiliki kekuatan untuk mengubah jiwa, bukan sekadar bunyi yang indah.
Kata Kata Cinta Islami dalam Al Qur’an
Siapa sangka bahwa kata kata cinta Islami dalam Al Qur’an tidak hanya menyentuh hati, tapi juga menggambarkan relasi antara hamba dan Rabb-nya? Dalam buku ini, Ali Audah menyajikan pembahasan tentang kata "mawaddah" dan "rahmah" yang menjadi fondasi dalam relasi pernikahan.Ini penting terutama dalam konteks masyarakat modern yang semakin asing dengan nilai-nilai sakral dalam relasi antar manusia.
Kata Kata dalam Alquran dan Keajaibannya
Mengapa kata kata dalam alquran sering dianggap memiliki daya magis? Ali Audah menjawabnya dengan menjelaskan asal usul kata, fungsi dalam ayat, dan dampaknya secara psikologis. Misalnya, kata "sabr" tidak hanya berarti sabar, tapi juga daya tahan spiritual.Kata Mutiara Al Quran dan Hadis
Dalam dunia yang penuh kebisingan, kita rindu pada kata mutiara Al Quran dan hadis yang menyejukkan. Buku ini menyajikan konteks dan makna dari kata-kata seperti "hikmah", "taqwa", dan "shidiq" yang menjadi panduan moral dan spiritual umat.Penulisan Insyaallah yang Benar Menurut Al Quran
Apakah penulisan "insyaallah" sudah benar? Buku ini membahas bagaimana penulisan insyaallah yang benar menurut al quran bukan hanya soal ejaan, tapi juga niat dan adab dalam berbicara. Dalam Surah Al-Kahfi ayat 23-24, kita diajarkan untuk menyandarkan rencana pada kehendak Allah.Al Qur’an Secara Etimologi dan Terminologi
Apa arti Al Qur’an secara etimologi dan terminologi? Buku ini menyajikan kajian bahwa kata "qara’a" (membaca) adalah akar dari Al-Qur’an, yang berarti tidak hanya membaca teks, tetapi juga memahami dan merenungi.Ayat Alquran tentang Menghargai Waktu
Dalam kehidupan serba cepat ini, kita butuh pengingat tentang waktu. Buku ini menyentuh ayat Alquran tentang menghargai waktu, seperti dalam Surah Al-‘Asr, yang menunjukkan bahwa manusia berada dalam kerugian jika tidak menggunakan waktunya untuk amal saleh.Kata Kata Bijak dalam Al Quran tentang Cinta
Ali Audah juga membahas kata kata bijak dalam al quran tentang cinta yang tidak sekadar romantis, tetapi juga transendental. Cinta kepada Allah, cinta kepada ilmu, dan cinta kepada kebenaran menjadi tema yang kerap muncul.Kata Kata Motivasi untuk Penghafal Alquran
Untuk para hafiz dan hafizah, buku ini penuh dengan kata kata motivasi untuk penghafal Alquran. Dengan mengutip ayat-ayat seperti Surah Al-Qamar ayat 17, buku ini memberikan semangat bahwa Al-Qur’an mudah untuk dihafal dan merupakan kehormatan bagi siapa pun yang mengamalkannya.Kata Kata Mutiara Pernikahan dalam Al Quran
Apa yang lebih indah dari kata kata mutiara pernikahan dalam Al Quran? Buku ini menyentuh aspek-aspek seperti sakinah, mawaddah, dan rahmah sebagai pilar pernikahan yang diberkahi. Ini bukan sekadar nasihat, tapi prinsip hidup berkeluarga.
Nama Perempuan yang Sering Disebut dalam Al Quran
Tahukah Anda bahwa hanya satu nama perempuan yang sering disebut dalam Al Quran, yaitu Maryam? Buku ini membahas posisi perempuan dalam Al-Qur’an, khususnya Maryam sebagai simbol kesucian dan keteguhan iman. Ia disebut sebanyak 24 kali, bahkan satu surah dinamai atas namanya.Putusan Akhir
Buku Nama dan Kata dalam Alquran Ali Audah adalah karya monumental yang seharusnya menjadi bahan bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami Al-Qur’an secara lebih dalam. Dari keindahan kata hingga makna sosial dan spiritual yang terkandung di dalamnya, buku ini menyuguhkan kombinasi yang jarang ditemukan dalam satu karya.Meski sarat istilah dan kajian akademis, kita bisa mengambil hikmah besar dari tiap halaman yang dibuka. Buku ini adalah pintu menuju pemahaman Al-Qur’an yang lebih jernih, relevan, dan historis. Sebuah karya yang memperkaya batin dan menajamkan nalar, serta mengajarkan bahwa setiap nama dan kata adalah pelita bagi hati yang mencari.
Setelah membaca buku ini, biasanya orang juga mencari hal-hal berikut: nama bayi laki-laki islam 2 kata dalam al quran, nama bayi dalam al-quran yang jarang digunakan, nama bayi laki-laki islam 3 kata dalam al quran, nama-nama bayi perempuan dalam alquran 3 kata, 73 Nama Bayi Perempuan Islami Tercantik, nama bayi laki laki pembawa rezeki dalam al-quran 2 kata, Nama Bayi Perempuan dalam Al Quran 2 Kata, 700 nama bayi laki-laki islami.
Kemudian, beberapa dari mereka juga memiliki pertanyaan berikut:
- Apa saja 5 nama terkenal Alquran?
- Apa nama huruf dalam Alquran?
- Apa nama bayi laki-laki islami 3 kata awalan i?
- Kata Alquran ada berapa?
- Apa 10 nama lain Alquran?
- Ada berapa nama dalam Al Quran?
- Apa baris Al-Quran yang paling terkenal?
- Apakah ada 99 nama dalam Al Quran?
0Comments