Resensi Buku: Menampar Propaganda Kembali kepada Quran Muhammad Said Ramadhan Al Buthi
Resensi Buku: Menampar Propaganda Kembali kepada Quran Muhammad Said Ramadhan Al Buthi
Buku ini sangat relevan dengan konteks zaman modern yang penuh dengan berbagai pengaruh luar yang sering kali merusak pemahaman Islam yang benar. Dalam karya ini, Al Buthi menekankan kehati-hatian dalam mempercayai di balik balut slogan kembali kepada Al-Quran dan Hadis sebagai pedoman utama dalam hidup seorang Muslim. Di tengah-tengah berbagai bentuk propaganda yang beredar, buku ini bertujuan untuk mengingatkan kita agar tidak anti kepada ajaran yang bermadhab dan tidak terdistorsi.
Detail Buku
Penulis
Terjemahan
ISBN
Panjang Buku
Genre
Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2012 dan membahas kritik terhadap propaganda yang menyerukan umat Islam untuk kembali kepada Al-Quran dengan meninggalkan mazhab-mazhab yang ada. Al-Buthi menekankan pentingnya pemahaman kontekstual terhadap teks-teks suci dan menjaga warisan intelektual Islam.
Struktur dan Isi Buku
Buku ini memiliki struktur yang jelas dan mudah dipahami, dengan beberapa bab utama yang membahas berbagai topik penting:
Prinsip-prinsip yang Disepakati (Umûr Lå Khilafa Fihâ)
Menjelaskan prinsip dasar yang disepakati oleh ulama dalam agama Islam yang menjadi pijakan penulis dalam menjawab propaganda anti-madzhab.-
Propaganda al-Kurrâs: Argumen-Argumennya dan Sanggahan terhadap Isinya
Penjabaran argumen-argumen dalam Propaganda al-Kurrâs dan sanggahan penulis terhadap klaim-klaim tersebut. -
Keniscayaan Taklid: Tiada Larangan Bermadzhab & Argumennya
Penulis mengungkapkan bahwa taklid atau mengikuti madzhab adalah legal secara syariat dan tidak terlarang dalam Islam. -
Taklid Adalah Legal Secara Syari'at
Menegaskan bahwa taklid yang dilakukan dengan niat benar dan berdasarkan sumber yang sahih dibenarkan dalam syariat Islam. -
Kapan Wajib Melepaskan Diri dari Taklid
Penulis menjelaskan kapan umat Islam harus melepaskan diri dari taklid, terutama dalam hal yang sangat spesifik dan membutuhkan pengetahuan lebih lanjut. -
Apa yang Akan Terjadi Kalau Semua Orang Terjerumus dalam Paham Anti-Madzhab
Membahas potensi dampak negatif jika semua orang menolak madzhab dan berusaha memahami Al-Quran dan Hadis tanpa bimbingan yang sahih. -
Ringkasan Debat dengan Tokoh Penganjur Anti-Madzhab
Merangkum debat dengan tokoh-tokoh yang mendukung paham anti-madzhab dan memberikan tanggapan terhadap pandangan mereka.
Poin-poin Kuat Buku
Beberapa poin kuat dalam buku ini antara lain:
Penekanan pada Pentingnya Kembali kepada Al-Quran dan Sunnah
Buku ini menekankan bahwa pemahaman Islam yang sahih harus kembali kepada Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam, menghindari paham yang mengabaikan madzhab.-
Pembahasan Propaganda Anti-Madzhab
Penulis secara mendalam membahas dan menanggapi propaganda yang berusaha menentang keberadaan madzhab, serta memberikan pemahaman yang benar tentang pentingnya madzhab dalam Islam. -
Taklid dan Hukumnya dalam Syariat
Buku ini menjelaskan bahwa taklid, atau mengikuti pendapat seorang imam madzhab, tidaklah haram dalam Islam dan dapat dilakukan dengan dasar yang sahih dan sesuai syariat. -
Dampak Negatif Paham Anti-Madzhab
Penulis mengingatkan tentang potensi dampak buruk jika umat Islam menolak madzhab dan berusaha memahami ajaran Islam tanpa mengikuti sumber-sumber yang sahih, yang bisa menyebabkan perpecahan dan kebingungan dalam pemahaman. -
Tanggapan terhadap Buku Propaganda Anti-Madzhab
Buku ini juga memberikan tanggapan terhadap buku-buku yang mengkritik dan mencoba mengkonter pandangan penulis, memberikan perspektif lebih luas mengenai peran madzhab dalam Islam.
Pengaruh dan Legasi
Buku Menampar Propaganda Kembali kepada Quran memberikan kontribusi besar dalam memperjelas posisi madzhab dalam ajaran Islam, Memperkuat Pemahaman tentang Pentingnya Madzhab dalam Islam. Penulis menekankan bahwa pemahaman yang sahih tentang Islam tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh para ulama, dan madzhab memainkan peran penting dalam menjaga kesatuan ajaran agama. Dalam buku ini, Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi membantah argumen-argumen yang mencoba menghilangkan keberadaan madzhab, dengan menunjukkan bahwa madzhab bukan hanya hasil dari interpretasi pribadi, tetapi juga merupakan produk dari pemikiran kolektif ulama yang berusaha untuk memahami wahyu dengan konteks yang benar. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih menghargai madzhab sebagai pedoman dalam memahami hukum-hukum Islam dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran yang sahih.Salah satu dampak penting dari buku ini adalah penyadaran akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh paham anti-madzhab yang berkembang di kalangan sebagian umat Islam. Penulis secara tegas mengungkapkan bahwa mengabaikan madzhab dan mencoba memahami ajaran Islam hanya dengan berpegang pada Al-Quran dan Hadis tanpa mempertimbangkan konteks pemahaman yang sudah dibangun oleh para ulama bisa mengarah pada kebingungan dan perpecahan dalam umat. Buku ini menggugah umat Islam untuk menyadari bahwa taklid kepada imam madzhab bukanlah tindakan yang haram, melainkan bagian dari tradisi ilmiah yang sah dalam Islam. Dengan penjelasan yang mendalam, buku ini memperingatkan pembaca bahwa mengabaikan madzhab dapat menyebabkan kesalahan interpretasi dan kerusakan dalam pemahaman agama yang lebih luas.
![]() |
Muhammad Said Ramadhan Al Buthi |
Kritik terhadap Buku
Meskipun buku ini memiliki banyak kekuatan, beberapa kritik juga muncul, terutama terkait dengan pendekatan yang digunakan Al Buthi. Beberapa pembaca merasa bahwa buku ini terlalu fokus pada aspek teori dan kurang memberikan panduan praktis yang lebih spesifik. Selain itu, gaya penulisannya yang mendalam dan filosofis kadang-kadang sulit diikuti oleh mereka yang baru memulai untuk mempelajari tafsir atau ilmu Islam secara lebih mendalam.Namun, kekuatan utama buku ini adalah pada ketajaman analisisnya terhadap propaganda yang beredar di masyarakat. Sebagian besar kritik yang muncul lebih berkaitan dengan harapan pembaca yang ingin buku ini lebih aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Perbandingan dengan Buku Serupa
Perbandingan dengan Buku Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu oleh Wahbah al-ZuhailiJika kita membandingkan buku Menampar Propaganda Kembali kepada Quran dengan Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Wahbah al-Zuhaili, keduanya memiliki pendekatan yang serupa dalam membahas pentingnya madzhab dan pemahaman yang benar tentang hukum Islam. Namun, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu lebih berfokus pada pengajaran fiqh secara komprehensif, mencakup seluruh aspek hukum Islam, dan merinci berbagai pendapat dari berbagai madzhab. Sementara itu, buku Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi lebih spesifik pada kritik terhadap paham anti-madzhab yang berkembang, dan penegasan tentang pentingnya kembali kepada Al-Quran dan Sunnah dalam konteks madzhab. Walaupun keduanya mendukung konsep pentingnya madzhab, Menampar Propaganda Kembali kepada Quran lebih banyak menanggapi argumen-argumen yang berusaha mengurangi peran madzhab dalam Islam.
Wahbah al-Zuhaili dalam bukunya lebih banyak memberikan analisis fiqh dengan merujuk pada berbagai madzhab dan pendapat ulama, memberikan pembaca pemahaman yang luas tentang perbedaan pandangan dalam Islam. Sebaliknya, Menampar Propaganda Kembali kepada Quran oleh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi memiliki pendekatan yang lebih kritis terhadap paham anti-madzhab, memberikan argumen-argumen yang mendalam untuk membela keberadaan madzhab dalam Islam. Buku Al-Buthi lebih terfokus pada perdebatan intelektual yang terjadi seputar pemahaman madzhab, sementara buku al-Zuhaili bertujuan untuk memberikan penjelasan fiqh secara umum dengan banyak referensi dan perbandingan pendapat. Kedua buku ini saling melengkapi dalam memberikan perspektif yang berbeda namun penting tentang peran madzhab dalam kehidupan beragama.
Kembali ke Al-Quran dan Sunnah
Salah satu topik utama dalam buku ini adalah kembali ke Al-Quran dan Sunnah sebagai jalan untuk memperbaiki kehidupan umat Islam. Konsep ini sangat penting, terutama di tengah arus pemikiran modern yang sering kali bertentangan dengan ajaran Islam. Al Buthi mengajak kita untuk menyaring setiap informasi dan propaganda yang beredar dengan kembali kepada sumber utama, yaitu Al-Quran dan Hadis tanpa mengesampingkan pentingnya madzhab.Mengembalikan umat Islam kepada Al-Quran dan Sunnah bukan hanya sekedar seruan kosong, tetapi suatu panggilan untuk menghidupkan ajaran yang murni dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, buku ini menjadi sangat relevan dan penting untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami Islam dengan cara yang benar dan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW para sahabat dan generasi setelahnya.
Final Ruling
Secara keseluruhan, buku Menampar Propaganda Kembali kepada Quran oleh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi adalah karya yang sangat penting untuk dibaca oleh umat Islam, terutama bagi mereka yang ingin memperdalam pemahaman mereka terhadap ajaran Islam yang sebenarnya. Buku ini memberikan wawasan yang tajam dan mendalam mengenai pentingnya kembali kepada Al-Quran dan Hadis tanpa mengesampingkan madzhab, dan bagaimana hal tersebut dapat membimbing kita untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang benar.Karya ini tidak hanya relevan untuk pembaca yang sudah berpengetahuan luas dalam bidang aqidah dan syari'ah, tetapi juga bagi mereka yang baru mulai belajar tentang Islam dan ingin memastikan pemahaman mereka sesuai dengan ajaran islam.
Setelah membaca buku ini, biasanya orang juga mencari hal-hal berikut: Dalil Kembali ke Al Qur'an dan Sunnah, Makna kembali pada Al Qur'an dan Sunnah, Makalah tentang kembali kepada Al Qur'an dan Hadist, Jika terjadi perdebatan dalam masalah agama hendaklah kembali kepada, Ayat Al Qur'an tentang perselisihan, Hadits tentang larangan berselisih, Hadits tentang perbedaan pendapat, An Nisa Ayat 59.
Kemudian, beberapa dari mereka juga memiliki pertanyaan berikut:
- Mengapa kita harus kembali kepada Al-Quran dan sunnah jika terjadi perselisihan?
- Apa makna kembali kepada Al-Quran dan As sunnah dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
- Apakah sunnah lebih penting dari Al-Quran?
- Apa ayat 33.40 dalam Al-Quran?
- Mengapa penting untuk merujuk kembali kepada Al-Quran saat menghadapi perbedaan pendapat?
- Bagaimana cara Islam dalam menyelesaikan masalah?
- Mengapa Al-Quran dan sunnah penting dalam kehidupan umat Islam?
- Bisakah saya melawan dalam Islam?
0Comments